Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengatakan pemerintah perlu melakukan swab massal di pusat keramaian demi mencegah penyebaran virus Covid-19. Untuk itu, Unsyiah siap memberikan dukungannya agar swab massal tersebut bisa terealisasi.
Pernyataan ini disampaikan Rektor Unsyiah saat mendampingi Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Hassanudin, S.IP., M.M ketika meninjau Nino Park yaitu kawasan pembibitan nilam Unsyiah. (Banda Aceh, 16 September 2020).
Rektor menilai, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan rasio ambang batas positif yaitu 5%. Dengan angka itu, maka penyebaran Covid-19 masih bisa dikontrol. Namun jika lebih dari itu, maka pandemi ini akan sulit untuk dikendalikan.
Oleh karena itu, Unsyiah sepakat dengan usulan dari Dewan Pimpinan Rakyat Aceh (DPRA) beberapa waktu lalu yang menginginkan dilaksanakannya swab massal di tempat keramaian.
“Untuk itu Unsyiah siap mendukung swab massal di tempat tertentu. Seperti warung-warung kopi, sehingga kita bisa mendeteksi penyebaran virus Covid-19 ini,” ucap Rektor.
Sebab Rektor menilai, yang sangat berbahaya hari ini adalah orang-orang yang sebenarnya positif Corona namun mereka tidak menyadarinya. Penyebabnya, karena mereka tidak memiliki gejala (OTG). Orang-orang ini kemudian pulang ke rumahnya dan bertemu dengan orang tua yang memiliki riwayat komorbid, yaitu orang-orang yang memiliki penyakit bawaan.
“Kalau kita lihat persentase yang meninggal, yang paling tinggi adalah darah tinggi, kencing manis, jantung dan paru. Maka kita perlu mewaspadai virus covid 19,” ucap Rektor.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Aceh yang dipublikasikan pada laman https://covid19.acehprov.go.id/ per tanggal 4 Oktober 2020, merilis jumlah masyarakat yang terkonfirmasi positif Corona di Aceh berjumlah 4.992. Dari jumlah tersebut, 3.012 orang dinyatakan sembuh, 1.786 dalam perawatan dan 194 orang lainnya meninggal dunia.
Berita Lainnya